1. Oli hidrolik tidak bersih
Jika kotoran tercampur dalam oli, kotoran ini dapat menyebabkan regangan saat tertanam di celah antara piston dan silinder. Regangan semacam ini memiliki karakteristik berikut: umumnya terdapat tanda alur lebih dari 0,1 mm, jumlahnya kecil, dan panjangnya kira-kira sama dengan langkah piston.
2. Celah antara piston dan silinder terlalu kecil
Situasi ini sering terjadi saat piston baru diganti. Jika celahnya terlalu kecil, palu hidrolik bekerja, dan celah berubah seiring dengan peningkatan suhu oli. Pada saat ini, piston dan blok silinder mudah mengalami ketegangan. Hal ini ditandai dengan: kedalaman tanda tarikan dangkal, areanya besar, dan panjangnya kira-kira sama dengan langkah piston.
3. Nilai kekerasan piston dan silinder rendah
Piston dipengaruhi oleh gaya eksternal selama gerakan, dan karena kekerasan permukaan piston dan silinder yang rendah, mudah menimbulkan ketegangan. Karakteristiknya adalah: kedalaman dangkal dan area yang luas.
4. Kegagalan selongsong pemandu pahat bor
Pelumasan selongsong pemandu yang buruk atau ketahanan aus selongsong pemandu yang buruk akan mempercepat keausan selongsong pemandu, dan celah antara pahat bor dan selongsong pemandu terkadang lebih dari 10 mm. Hal ini akan menyebabkan ketegangan pada piston.
Tindakan pencegahan penggunaan piston palu hidrolik HMB
1. Jika silinder rusak, pasang piston dengan sangat hati-hati untuk menghindari kerusakan sekunder.
2. Jangan memasang piston jika celah bushing bagian dalam terlalu besar.
3. Pastikan untuk menjaga pemutus arus dari korosi dan karat jika palu hidrolik tidak digunakan dalam waktu lama.
4. Jangan gunakan kit segel oli yang kualitasnya jelek.
5.Jaga agar oli hidrolik tetap bersih.

IJika Anda memiliki pertanyaan tentang pemutus hidrolik, jangan ragu untuk menghubungi saya
WhatsApp: +8613255531097
Waktu posting: 02-Agu-2022







